Arupa Kata Rilis Album Sedetik Senyawa, Kisahkan Tragedi Alam di Dunia

Jum'at, 09 Desember 2022 - 16:52 WIB
loading...
Arupa Kata Rilis Album...
Arupa Kata merilis Album Sedetik Senyawa yang akan disebarkan lewat platform digital pada Jumat (9/12/2022) melalui publishing INSIDE. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Arupa Kata merilis album Sedetik Senyawa yang akan disebarkan lewat platform digital pada Jumat (9/12/2022) melalui publishing INSIDE.

Arupa Kata merupakan perkumpulan tim audio visual yang berdiri di tahun 2009 dan telah banyak mengerjakan project visual seperti dokumenter hingga iklan televisi atau television commercial (TVC)

Saat ini Arupa Kata melebarkan sayapnya dan mulai fokus pada produksi musik yang beraliran folk, kontemporer, dan musikal puisi. Untuk karya-karya musik Arupa Kata, semuanya itu ditulis oleh Didit Wibi.

"Kami, Arupa Kata, mengeluarkan karya-karya ini karena panggilan alam, yang saat ini alam semesta terus membenahi ruang-ruangnya, dan bencana alam terus terjadi melanda kehidupan dunia yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa. Semoga pesan-pesan dalam karya Arupa Kata bisa dimengerti, dapat diterima oleh masyaraka," ujar Didit Wibi yang juga menjadi motor dari Arupa Kata.



Penggarapan album Sedetik Senyawa dimulai pada Juli 2022 dan digarap secara indie oleh Arupa Kata. Album Sedetik Senyawa berisikan delapan lagu yang dikemas dalam syair-syair sastra kehidupan dan dibalut dengan musik akustik folk kontemporer.

Semua karya lagu Arupa Kata mengandung renungan kehidupan yang penuh dengan pesan filsafat.

Lagu-lagu dalam Album Sedetik Senyawa antara lain Jelebu Durjana, Sedetik Senyawa, Fatamorgana, Delusi, Kuasa Tirta, Tenggelam Dalam Diam, Bertahan Untuk Bahagia, dan Nestapa.

Di setiap lagu Arupa Kata memiliki pesan yang mendalam, seperti lagu Jelebu Durjana yang artinya kekejian gas dan asap’ akibat perbuatan segelintir manusia.

"Lagu Jelebu Durjana ini renungan untuk mengenang korban asap dan gas air mata yang terjadi di negeri ini, seperti bencana kebakaran gambut, tragedi kecelakan di Tol Trans Jawa dan Tragedi Kanjuruhan yang telah memakan banyak korban jiwa," ungkap Didit Wibi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1731 seconds (0.1#10.140)